Yuk, kita belajar tentang zat aditif dalam bahan makanan!



Yup, terlihat seperti judul di atas, saya akan membahas tentang zat aditif dalam bahan makanan. Sebelum membahas lebih lanjut tentang zat aditif, sebaiknya kita mengetahui

Apa itu manfaat makanan?
Manfaat makanan diantaranya untuk memperoleh energi, untuk pertumbuhan (sel baru), menggantikan sel-sel yang rusak, penunjang dan pengatur proses dalam tubuh.

Manfaat tersebut dapat diperoleh dari makanan yang sehat. Lantas, apa itu makanan yang sehat?

Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung bahan yang dibutuhkan oleh tubuh, higienis, suhunya normal saat dimakan, dan tidak sulit dicerna.

Contoh: Bayam, wortel, apel, dll. 

https://images.app.goo.gl/guKSczC1NB5rMVsd9

Karena sudah tahu tentang manfaat dan ciri-ciri makanan sehat, lanjut ke pembahasan zat aditif. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan, dan dicampur pada waktu pengolahan makanan baik itu disengaja maupun tidak disengaja.

Fungsi zat aditif makanan adalah untuk memperbaiki tampilan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, dan mengawetkan (tidak cepat busuk)

Pengelompokan zat aditif berdasarkan asalnya dibagi menjadi dua yaitu zat aditif alami: berasal dari sumber alami, dan zat aditif sintetik: berasal dari bahan-bahan kimia (buatan pabrik)

Pengelompokan zat aditif berdasarkan fungsinya terbagi menjadi 4 yaitu pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.

PewarnaπŸ‘Ύ

Pewarna terbagi menjadi 2 jenis yaitu

1.Alami

Contoh:Kuning-kunyit, Hijau-daun suji, Coklat-buah coklat, Merah coklat-daun jati, Orange-wortel. Pewarna alami aman dikonsumsi, menghasilkan aroma yang enak dan khas selain warnanya. Tetapi, pilihan warnanya terbatas dan warnanya tidak tajam seperti pewarna Sintetis dan tidak praktis.

2.Sintetik

Contoh: Tartrazin (kuning), Amaranth-merah, Sunset yellow-orange, Briliant blue FCF-biru. Pewarna sintetik memiliki pilihan warna yang banyak dan praktis. Tetapi, tidak menghasilkan aroma, dan ada pewarna yang tidak cocok untuk makanan dan beresiko menimbulkan penyakit

Pewarna yang tidak cocok untuk makanan salah satunya adalah pewarna tekstil. Zat pewarna tekstil yang lebih sering dipakai saat ini oleh perusahaan-perusahaan kain yaitu pewarna sintetis. Karena selain harganya yang murah, warna yang dihasilkan juga lebih cerah, tahan lama, proses pewarnaannya lebih cepat serta pilihan warnanya bermacam macam. Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang digunakan untuk makanan. Tetapi, masih banyak dijumpai di pasaran. Menurut peraturan Kepala BPOM RI No.37 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan pewarna, Rhodamin B dan methanil Yellow merupakan pewarna yang dilarang untuk pewarna makanan dalam kadar kecil sekalipun. Peraturaan Menteri Kesehatan RI Nomor 239/Men Kes/Per/V85 juga menyatakan Rhodamin B dan methanil yellow termasuk dalam zat warna bebahaya.

Rodhamin B dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati. Metanil Yellow dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih. Jadi, kita harus semakin berhati- hati dalam memilih makanan. Pastikan dahulu komposisi makanan tersebut.

                                            https://images.app.goo.gl/NXAU7NHt5EnsfRNp6

PemanisπŸ‘Ύ

Pemanis terbagi menjadi dua yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami berasal dari madu, tebu, gula aren, dll.. Jika mengonsumsinya berlebihan, akan menyebabkan kegemukan. Berbahaya bagi penderita diabetes.Pemanis buatan tidak dapat dicerna, bukan sumber energi dan pilihan untuk penderita diabetes. Contoh: sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartame. Pemanis buatan, manisnya puluhan kali lebih manis dari pemanis alami. Pemakaian berlebihan dapat merangsang tumor kandung kemih dan bersifat karsinogenik (penyebab kanker).



                                    https://images.app.goo.gl/zNdsVtmyB5QhrAuH6

PengawetπŸ‘Ύ

Fungsi dari pengawet adalah untuk menghalang pembiakan mikroorganisma supaya makanan tahan lebih lama tanpa rusak. Contoh : natrium nitrit , natrium benzoate.

Pengawet terbagi menjadi dua yaitu pengawet alami dan pengawet buatan. Contoh cara pengawetan alami adalah dengan pengasapan ikan, manisan buah, penggaraman ikan, dan pendinginan buah di lemari es.Contoh cara pengawetan buatan adalah dengan garam benzoat untuk menghambat pertumbuhan bakteri, gas etilen oksida dan gas propilen oksida membunuh bakteri, jamur dan virus.

Ada bahan pengawet yang sangat berbahaya untuk makanan yaitu formalin yaitu bahan pengawet tahu dapat menyebabkan kanker paru – paru, gangguan alat pencernaan dan jantung dan boraks yaitu bahan pengawet bakso dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati dan kulit

Boraks sebeneranya digunakan untuk membuar campuran detergen, glasi enamel gigi buatan, plastik, antiseptik, pembasmi serangga, dan pengawet kayu. Demikian pula dengan formalin, bahan ini biasanya digunakan sebagai pengawet pada mayat, bahan tambahan kosmetik, perabot kayu, dan desinfektan kuat. Sayangnya, pengawet yang tidak diperbolehkan untuk makanan ini masih banyak digunakan di pasaran.

                          

                                 https://images.app.goo.gl/NBcjCPiwBNSNb2Fb8

PenyedapπŸ‘Ύ

Hayo, siapa yang suka makan micin? Sebenarnya penyedap rasa itu sehat tidak ya? Boleh tidak ya? Nah, bagi yang belum tahu, bahan penyedap bertujuan untuk menambah cita rasa makanan. Penyedap rasa dibagi menjadi  dua yaitu penyedap rasa alami dan penyedap rasa buatan. Contoh penyedap rasa alami yaitu gula, garam, rempah-rempah. Sedangkan, contoh penyedap rasa buatan yaitu Monosodium Glutamate(MSG)/ vetsin,isoamil asetat, etil butirat. Banyak sekali produk-produk makanan yang menggunakan bahan penyedap. Kita tentu saja boleh memakannya, tetapi ingat, jangan berlebihan! Kenapa? Karena msg berlebihan dapat menyebabkan Chinese Restaurant Syndrome yang dapat menyebabkan sesak nafas, sakit dada, pusing, dan mudah letih. Nah, setelah tahu bahaya dari micin, yang sering dan suka makan micin, dikurangi ya, asupan micinnya!


Nah, setelah mengetahui dampak dari zat-zat aditif makanan, sebaiknya kita harus semakin berhati-hati dalam memilih makanan. Saya akan berbagi tips cara memilih makanan yang baik. Pertama, yang paling mudah yaitu memeriksa kemasan makanan untuk melihat kebocoran, karat, adanya jamur atau cacat lainnya. Kedua, periksa nomor registrasi dari Badan POM. Adanya nomor registrasi dari Badan POM menunjukkan bahwa makanan tersebut telah lolos uji dan aman untuk dikonsumsi. Ketiga, periksa tanggal kadaluwarsa yang tertera pada kemasan makanan. Tanggal ini menunjukkan bahwa makanan masih aman dikonsumsi sebelum tanggal tersebut. Keempat, periksa kandungan bahan kima yang ada dalam makanan(cek komposisi). Terakhir, periksa label halal pada kemasan makanan. Terutama untuk orang-orang yang menghindari mengonsumsi bahan makanan yang dilarang oleh agamanya.

                                 https://images.app.goo.gl/eSfoMSdxoCX2H2fP8

Terimakasih telah membaca blog saya, semoga para pembaca semakin mengetahui lebih dalam tentang zat aditif pada makanan dan semakin berhati-hati dalam memilih makanan terutama makanan kemasan.Jangan lupa patuhi protokol kesehatan. Sekian dari saya mohon maaf jika ada kesalahan. Sayonara~

                       

https://images.app.goo.gl/8z26hd1DsHHQdzrY9



Komentar

  1. HAAAYYY DIBOOOYYπŸ—ΏπŸ’•

    BalasHapus
  2. Wah sangat berguna terimakasih πŸ‘

    BalasHapus
  3. Wah terimakasih infonya diba, tetap semangat -! kratifitasmu tinggi ya, sugoi-!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-samaa dan makasiii!!! kamu juga semangat yaaa!!!

      Hapus
  4. uwaaw sangat bermanfaat... baguss nihh... kita bisa dapet banyak info nihh

    BalasHapus
  5. SIYAAPP!!! terimakasih yaa sudah diingatkan

    BalasHapus
  6. Bagus banget Dibaaa, semoga bermanfaat ya UwU

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBUAT IKLAN

Was-was, sebuah boneka naga kawaii unch kiyowo dikabarkan menghilang secara misterius